SALATIGA | MEDIA 08 — Upaya pemerintah dalam mencetak generasi sehat dan kuat terus digencarkan. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas nasional dengan mendorong Pemerintah Kota Salatiga agar segera membangun koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Pesan tersebut disampaikan Wihaji saat melakukan kunjungan kerja di Taman Perumahan Tegalrejo Permai, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Minggu (20/4/2025). Dalam kesempatan itu, Wihaji secara khusus menyoroti pentingnya pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah ini, mengingat Salatiga hingga kini belum melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
”Saya ke Salatiga untuk mengecek program quick win, semua baik. Tapi ada PR [pekerjaan rumah] yang harus segera dilakukan, yakni koordinasi soal kerjasama dengan BGN karena belum ada SPPG. Itu harus segera dilaksanakan karena sangat membantu anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Mereka harus dapat makanan bergizi gratis [MBG],” ungkap Wihaji, usai peninjauan lapangan.
Meski demikian, Wihaji turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan sejumlah program quick win yang menurutnya sudah berjalan baik di Kota Salatiga. Program-program seperti penanganan stunting, pemberdayaan lansia, hingga taman asuh anak dinilai menunjukkan progres positif di lapangan.
”Ini harus sesuai pesan Presiden, kurangi diskusi, terjun ke lapangan, dan segera selesaikan masalah,” tegasnya, mengingatkan jajaran pemerintah daerah untuk lebih sigap dalam menuntaskan persoalan di masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Wihaji juga memaparkan lima program unggulan quick win yang menjadi andalan kementeriannya. Di antaranya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang memperkuat peran orang tua, khususnya ibu, dalam mencegah stunting; hingga Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), ruang pengasuhan dan dukungan tepat bagi anak usia dini.
Program lainnya adalah Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), yang didesain untuk mengoptimalkan peran ayah dalam keluarga dan pengasuhan anak. Selain itu, ada program Lansia Berdaya yang memberi ruang bagi para lansia untuk tetap produktif dan berkontribusi dalam keluarga serta lingkungan sosialnya. Sedangkan AI Superapps Keluarga Indonesia hadir sebagai platform digital yang menawarkan informasi dan layanan lengkap seputar keluarga, kesehatan, hingga pendidikan.
Wihaji pun optimistis rangkaian program ini akan melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.
”Tugas saya mengendalikan pendudukan di era bonus demografi, ini ikhtiar dengan prinsip SDM Indonesia harus bagus,” tandas Wihaji, menutup kunjungannya dengan pesan penuh harapan.(*)