Redaksi:
BOYOLALI | MEDIA 08 – Sugeng Parwoto (50) warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu melalui jalur ilegal di Timboa, Ngadirojo, Gladagsari, Boyolali pada Minggu 20 Maret 2025 akhirnya ditemukan pada Kamis (24/4/2025) dalam kondisi meninggal dunia.
Koordinator Tim SAR gabungan Basecamp Timboa, Tri Puji Sugiharto, menjelaskan, kronologi bermula saat Jumat pagi sekira pukul 10.00 WIB, Sugeng berangkat dari rumah dan pamit ke istrinya untuk mendaki ke Gunung Merbabu via Timboa.
Selanjutnya pada Jumat siang sekira pukul 12.00 WIB, Sugeng memberi kabar istri salat Jumat di sekitar Basecamp Timboa lalu naik dan menitipkan Sepeda motor di Basecamp Timboa.
“Terakhir komunikasi via WhatsApp dengan istri pukul 14.40 WIB hari Jumat, bersamaan dengan ter-detect-nya handphone survivor. Kami cek pakai IMEI, terlacak di antara pos 2 dan 3,” kata dia.
Selanjutnya, Tri mengatakan Sugeng naik sendirian dan di tengah perjalanan bertemu rombongan enam orang. Kemudian bersama rombongan yang baru dikenal membuka camp atau tempat beristirahat di pos 5.
Mereka membuka camp sendiri-sendiri. Kemudian, pada Sabtu dini hari terdapat badai di puncak. Selanjutnya pada Sabtu pagi, salah satu rombongan mengecek tenda Sugeng akan tetapi hanya menemukan tenda, sepatu milik Sugeng bersama hijau tosca, dan jas hujan warna hijau.
Melihat Sugeng tidak ada di tenda, enam orang tersebut mencarinya di sekitar pos 5 tapi tidak ditemukan.
“Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke puncak sambil mencari Sugeng tapi juga tidak membuahkan hasil,” lanjutnya.
Akhirnya, rombongan tersebut mengabarkan ke sukarelawan Basecamp Timboa soal Sugeng yang hilang. Sukarelawan Basecamp Timboa kemudian membentuk tim dan menghubungi BPBD Boyolali.
Setelah dilaporkan hilang, pencarian pendaki asal Temanggung di Gunung Merbabu itu dilakukan dengan melibatkan 8 (delapan) regu. Proses pencarian memakan waktu cukup panjang karena jalur Timboa jarang dilewati kecuali warga lokal. Sehingga tim SAR mengajak warga lokal untuk terlibat pencarian.
“Korban ditemukan posisinya pukul 17.30 WIB. oleh tim yang melakukan penyisiran darat di antara pos 4 dan 5,” jelasnya.
Sebelum tubuh Sugeng ditemukan, tim penyisiran menemukan payung, kaus, dompet, handphone, dan sebagainya di titik dekat penemuan jasad Sugeng.
Akan tetapi, karena cuaca sore menuju malam dan tidak mendukung, kemudian diputuskan evakuasi dilaksanakan pada pagi ini Jumat, (25/4/2025). Dengan mengerahkan kurang lebih 50 orang untuk mengevakuasi.
“Informasi dari teman-teman yang melakukan evakuasi di atas, tubuh Sugeng setengah badan yaitu dari perut ke bawah sampai kaki terlilit tenda, untuk kepala dan tangan masih kelihatan,” bebernya.
Dengan kondisi seperti itu, diduga korban terbawa hempasan badai hebat yang terjadi saat itu.
Setelah evakuasi, jasad Sugeng dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Untuk dimakamkan di mana, Tri mengatakan masih akan berkoordinasi dengan keluarga.